Thursday, September 23, 2010

pemimpin juga manusia

Tidak jarang saya menemukan orang-orang yang menganggap pemimpin gereja setara dengan "Tuhan".
Mereka menganggap pemimpin tidak bisa marah, tidak bisa sedih, tidak bisa gusar, dan tidak bisa yang lain-lainnya. Mereka menganggap pemimpin sudah sempurna.

Kebenarannya: kami hanya manusia biasa, yang punya rasa, punya hati.
Kami punya waktu-waktu di mana kami bimbang, kami takut, dan kami kesal.
Karena kami masih sama seperti kamu, kalian, dan mereka.
Masih hidup di dalam daging. Kami berjuang melawan segala dosa dan kelemahan kami, seperti kamu, kalian, dan mereka juga.
Kami juga masih belajar dalam sekolah kehidupan ini. Dan wajar jika pemimpin juga gagal.

Kalau mungkin tidak jarang banyak orang berpikir menjadi pemimpin adalah orang hebat, tentu saja tidak. Bukan kami yang hebat, tapi TUHAN. Dia yang memilih kami. Dan juga menjadi pemimpin berarti bertanggung jawab terhadap kehidupan orang lain di bawahnya terhadap Tuhan secara langsung.

Buat saya, menjadi pemimpin harus siap dihina, diabaikan, dianggap remeh, dan tidak ditanggapi. Harus siap menjadi keset, dinjak-injak untuk hidup orang lain. Harus siap berkorban banyak hal: waktu, tenaga, dan uang. Terutama waktu dan tenaga. Harus siap capek demi anak-anak yang dia pimpin, tetapi juga bertanggung jawab terhadap keluarga dan sekolah.

Lantas, mengapa saya mau jadi pemimpin untuk anak-anak muda?
Simpel jawabannya, karena saya melihat ada kebutuhan dari anak-anak muda yang kehilangan arah dan tujuan hidupnya untuk dipimpin, sehingga mereka bisa menemukan Kristus dalam hidup mereka dan bisa menjadi terangNya saat mereka berada di sekolah dan keluarganya.

Semoga saya tetap bisa setia memimpin generasi muda sampai akhir hidup saya dengan giat dan tidak jenuh-jenuhnya. Amin!

7 comments:

  1. bethuuull bangetttt....
    setujuu...
    leader juga masih manusia yg bisa jatuh bangun sewaktu2... gak perfect... msh butuh diperhatikan juga... msh butuh dikuatkan...

    leader bukan manusia sempurna.. hehehe..

    tulisanmu jd inspire aku tulis 1 judul post ttg pengalaman hidupku.. hehehe...

    ReplyDelete
  2. wakakakaka SETUJUUUUUUU!!!
    leader juga manusia. ihiy!
    mana k? ayoo2 tulis lagi.
    ni lagi kpgn nulis2 dari kmaren jd aku updet dehh :)

    ReplyDelete
  3. maap agak OOT dikit yah..

    Bagi jemaat (maybe, from my perspective), Tuhan itu sangat besar sekali dalam kemuliaanNya. Dan kami, kecil sekali untuk bisa ada di kemuliaanNya, dan Team Leader/pendeta/pemimpin kami anggap sebagai orang2 Pilihan Tuhan, adalah jembatan di tengah2nya. Tidak sebesar Tuhan, sehingga kami condong nggak ragu untuk datang kepada mereka dulu *though u should come clear to Him 1ST*. In consequence of that, *halah, bahasa na campur2* TL harus bisa membiasakan diri mendengar keluhan, whining, dan banyak lainnya yang kadang maha gak penting... (sabar Nerr.) Dan menjadi orang pilihan Tuhan pun, tidak memberikan kamu imunisasi untuk tidak getting hurt, as u said. But, afterall it is a great job to be leader. Keep goin' on Ner!


    Padre ever said to me, "to come to this world is to serve. as what Jesus did."


    GBU
    *hugs*
    Lina

    ReplyDelete
  4. @ k lina: hahaha that's truee k :)
    anyway, who's padre? blom kenalan g sama dy. wkwkwkwkw

    ReplyDelete
  5. wah bgs nerR,postingannya :)
    bikin versi Pemimpin juga HAMBA dong NeRr..

    ReplyDelete
  6. wakakkaa. soon k :) nanti saya bikin yaahhh..
    thanks k :)

    ReplyDelete